PERKEMBANGAN
MASA KANAK-KANAK
(AWAL)
Disusun
Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Perkembangan
Add caption |
Disusun
Oleh kelompok 10 :
Ribhi Abdul Hakim 1410110373
Faradilla Nurul Lina 1410110352
PRODI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN
TARBIYAH
SEKOLAH
TINGGI ILMU AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
2016
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masa
kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan, yakni
kira-kira usia dua tahun sampai saat anak matang secara seksual, kira-kira tiga
belas tahun untuk wanita dan empat belas tahun untuk pria. Selama periode ini
(kira-kira usia 11 tahun bagi wanita dan 12 tahun bagi pria) terjadi sejumlah
perubahan yang signifikan, baik secara fisik maupun psikologis. Sejumlah ahli
membagi masa anak-anak menjadi dua, yaitu masa anak-anak awal dan masa
anak-anak akhir. Masa anak-anak awal berlangsung dari umur 2 tahun sampai 6
tahun, dan masa anak-anak akhir dari usia 6 tahun sampai saat anak matang
secara seksual.
Masa
kanak-kanak awal bagi para pendidik disebut sebagai usia prasekolah. Anak-anak
di usia ini dianggap cukup matang baik secara fisik dan mental untuk menghadapi
tugas-tugas pada saat mereka menghadapi pendidikan formal. Anak-anak yang
mengikuti taman kanak-kanak dinamakan anak-anak prasekolah dan bukan anak-anak
sekolah.
Tak di
pendidikan formal saja, islam mengajarkan orang tua untuk mengapresiasikan
kasih sayang kepada anak-anaknya, menghormati otonomi anak-anaknya, namun juga
menjelaskan adab yang merupakan batasan yang mereka harapkan dari anak. Dalam
satu keluarga biasanya memiliki beberapa anak, sekaligus islam juga mengajarkan
perilaku adil kepada anak-anak baik itu anak laki-laki maupun anak perempuan.
Dijelaskan dalam suatu hadits: Bantulah anak-anakmu agar bisa berbuat
kebaikan dan tidak menyusahkan , dan berlaku adillah dalam memberikan sesuatu
kepada mereka. Kalau kamu mau, orang bisa membuat anak-anaknya selalu berbakti
kepadanya (HR. Ath Thabrani :209)
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana
masa perkembangan pada waktu kanak-kanak awal?
2. Apa saja
yang dialami anak-anak pada masa perkembangan kanak-kanak awal?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Ciri-ciri Awal Masa Kanak-kanak
Pada
umumnya orang berpendapat bahwa masa kanak-kanak merupakan masa yang terpanjang
dalam rentang kehidupan. Dengan demikian, awal masa kanak-kanak dimulai
sesebagai penutupan masa bayi. Ketergantungan secara praktis sudah dilewati
diganti dengan tumbuhnya kemandirian dan berakhir diserkitar usia masuk sekolah
dasar. Masuk kelas satu merupakan peristiwa penting bagi kehidupan setiap anak
sehingga dapat mengakibatkan perubahan dalam sikap, nilai dan perilaku.
Salah
satu ciri tertentu masa bayi merupakan ciri khas yang membedakannya dengan
periode-periode lain dalam rentang kehidupan, demikian pula halnya dengan ciri
tertentu dari periode awal masa kanak-kanak. Ciri ini tercermin dalam sebutan yang
biasanya diberikan oleh para orang tua, pendidik, dan ahli psikologi.[1]
1. Sebutan
yang digunakan orang tua
Sebagian besar orang tua menganggap awal masa
kanak-kanak sebagai usia yang mengundang masalah atau usia sulit. Alasan
mengapa masalah perilaku sering terjadi di awal masa kanak-kanak ialah karena
anak-anak muda sedang dalam proses pengembangan kepribadian yang unik dan
menuntut kebebasan yang pada umumnya kurang berhasil.
2. Sebutan
yang digunakan para pendidik
Para pendidik menyebut tahun-tahun awal masa
kanak-kanak sebagai usia prasekolah untuk membedakannya dari saat di mana anak
dianggap cukup tua, baik secara fisik dan mental, untuk menghadapi tugas-tugas
pada saat mereka mengikuti pendidikan formal. Anak yang mengikuti taman
kanak-kanak juga dinamakan anak-anak prasekolah dan bukan anak-anak sekolah.
Tekanan dan harapan yang dikenakan kepada anak-anak prasekolah sangat berbeda
dengan apa yang dialaminya pada saat memulai pendidikan formal kelas satu.[2]
3. Sebutan
yang digunakan para ahli psikologi
Para ahli psikologi menggunakan sejumlah sebutan
yang berbeda untuk menguraikan ciri-ciri yang menonjol dari perkembangan
psikologis anak selama tahun-tahjun awal masa kanak-kanak. Salah satu sebutan
yang banyak digunakan adalah usia kelompok, yaitu masa dimana anak-anak
mempelajari dasar-dasar perilaku social sebagai persiapan bagi kehidupan
social.
Yang paling menonjol dalam periode ini adalah meniru
pembicaraan dan tindakan orang lain. Oleh karena itu, periode ini juga dikenal
sebagai usia meniru. Meskipun kecenderungan ini tampak kuat, tetapi anak lebih
menunjukkan kreativitas dalam bermain selama masa kanak-kanak dibandingkan
dengan masa lain dalam kehidupannya. Dengan alasan ini, ahli psikologi juga
menamakan periode ini sebagai usia kreatif.
B. Perkembangan-perkembangan masa kanak-kanak
Perkembangan
yang terjadi pada masa ini
1. Perkembangan
Fisik
Selama masa kanak-kanak awal, pertumbuhan fisik
berlangsung lambat dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan selama masa bayi.
Pertumbuhan fisik yang lambat ini berlangsung sampai mulai munculnya
tanda-tanda pubertas. Besar kecilnya ukuran tubuh (perkembangan fisik), dipengaruhi
oleh faktor keturunan dan faktor lingkungan.
Selama
masa anak-anak awal, tinggi rata-rata anak bertumbuh 2,5 inci dan berat
bertambah antara 2,5 hingga 3,5 kg setiap tahunnya. Usia 3 tahun tinggi anak
sekitar 38 inci dan beratnya sekitar 16,5 kg. Pada periode ini, baik laki-laki
maupun perempuan terlihat makin langsing, sementara batang tubuh mereka makin
panjang.[3]
Perkembangan fisik yang sangat penting selama masa anak-anak awal adalah
perkembangan otak dan sistem syaraf yang berkelanjutan. Meskipun otak terus
bertumbuh pada masa awal anak-anak, namun pertumbuhannya tidak sepesat pada
masa bayi. Pada saat bayi mencapai usia 2 tahun ukuran otaknya rata-rata 75%
dari otak orang dewasa, dan pada usia 5 tahun ukuran otaknya telah mencapai
sekitar 90% otak orang dewasa.
2.
Perkembangan Motorik
Motorik adalah segala sesuatu yang ada hubungannya dengan gerakan-gerakan
tubuh. Dalam perkembangan motorik, unsur-unsur yang menentukan ialah otot,
saraf dan otak.[4]
Usia /Tahun
|
Motorik
Kasar
|
Motorik
Halus
|
2,5-3,5
|
Berjalan
dengan baik, berlari lurus kedepan dan melompat
|
Meniru
sebuah lingkaran, tulisan cakar ayam, dapat makan menggunakan sendok dan
menyusun beberapa kotak
|
3,5-4,5
|
Berjalan
dengan 80% langkah orang dewasa, berlari 1/3 kecepatan orang dewasa, melempar
dan menangkap bola besar, tetapi lengan masih kaku
|
Mengancingkan
baju, meniru bentuk sederhana, membuat gambar sederhana
|
4,5-5,5
|
Menyeimbangkan
badan diatas satu kaki, berlari jauh tanpa jatuh, dapat berenang dalam air
yang dangkal
|
Mengguting,
menggambar sesuatu, meniru angka dan huruf sederhana, membuat susunan yang
kompleks dengan kotak-kotak
|
3. Perkembangan
Kognitif
Sesuai
dengan teori kognitif Piaget, maka perkembangan kognitif pada masa awal
anak-anak dinamakan dengan tahap praoperasioanal, suatu tahap yang
berlangsung dari usia 2 tahun sampai 7 tahun.[6]
Piaget
membagi perkembangan kognitif kedalam dua bagian, yaitu:
a.
Umur 2-4 tahun, dirincikan oleh
perkembangan pemikiran simbolis. Periode ini ditandai dengan berkembangnya
representasional, atau symbolik function, yaitu kemampuan menggunakan
sesuatu untuk mewakili sesuatu yang lain dengan menggunakan simbol-simbol
(bahasa, gambar, tanda/isyarat, benda, gesture, atau peristiwa) untuk
melambangkan suatu kegiatan, benda yang nyata atau peristiwa.
b.
Umur 4-7 tahun, dirincikan oleh perkembangan
intuitif. Perkembangan intuitif yaitu persepsi langsung akan dunia luar tanpa
dinalar terlebih dahulu. Begitu seorang anak berhadapan dengan sesuatu hal, ia
mendapatkan gagasan atau gamabaran dan langsung digunakan.
4. Perkembangan
Bahasa
Selama masa awal kanak-kanak, anak memiliki
keinginan yang kuat untuk belajar berbicara. Hal ini disebabkan oleh beberapa
hal di bawah ini:
a. Belajar
berbicara merupakan sarana pokok dalam sosialisasi
b. Belajar
berbicara merupakan sarana untuk memperoleh kemandirian.
Tahap-tahap
perkembangan menurut Roger Brown[7]
Tahap
|
Usia/Bulan
|
MLU
|
Karakteristik
|
Kalimat Khas
|
I
|
12-26
|
1-2
|
Perbendaharaan kata terdiri atas kata benda dan
kata kerja, dengan sedikit kata sifat dan kata bantu
|
“dada mama”
“dada papa”
“anjing besar”
|
II
|
27-30
|
2-2,5
|
Kalimat-kalimat anak lebih komplek, kata majemuk
terbentu, mereka menggunakan proposisi, kata kerja tak beraturan, tensisi,
bentuk jamak
|
“boneka tidur”
“mereka cantik”
“susu habis”
|
III
|
31-34
|
2,5-3
|
Muncul pertanyaan-pertanyaan “ya-tidak”, “siapa,
apa, dimana”, kata-kata negatif (tidak) dan kata-kata imperatif (perintah
permohonan) digunakan
|
“ayah pulang”
“susi ngga mau susu”
|
IV
|
35-40
|
3-3,75
|
Perbendaharaan kata meningkat, penggunaan tata
bahasa lebih konsisten, mengaitkan kalimat yang satu didalam kalimat yang
lain
|
“itu mobil ibu yang beli untukku”
“kukira itu merah”
|
V
|
41-46
|
3,75-50
|
Kalimat lebih kompleks dengan menggabungkan 2 atau
lebih kalimat, kalimat-kalimat sederhana dan hubungan-hubungan proposisi
terkoordinasi
|
“aku ke rumah Bob dan makan es krim”
“aku mau kelinci karena lucu”
|
5. Perkembangan
Emosi
Selama awal masa kanak-kanak emosi sangat kuat.saat
ini merupakan saat-saat ketidakseimbangan karena anak-anak “keluar dari fokus”
dalam arti bahwa ia mudah terbawa ledakan-ledakan emosional sehingga sulit
dibimbing dan diarahkan. Hal ini tampak mencolok pada anak-anak usia 2,5 sampai
3,5 dan 5,5 tahun sampai 6,5 tahun, meskipun pada umumnya hal ini berlaku pada
hamper seluruh periode awal masa kanak-kanak.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi yaitu: intelegensi anak, jenis disiplin, posisi urutan, besarnya
keluarga, status sosial ekonomi, status ras, berbahasa dua, penggolongan
peran-seks.[8]
Emosi yang umum pada awal masa kanak-kanak:
a. Amarah
b. Takut
c. Cemburu
d. Ingin
tahu
e. Iri
Hati
f. Gembira
g. Sedih
h. Kasih
Sayang
6. Perkembangan
Bermain
Masa awal kanak-kanak sering disebut sebagai tahap
mainan, karena dalam periode ini hampir dunia anak identik dengan bermain.
Burner
mengatakan bahwa bermain dalam masa kanak-kanak adalah “kegiatan yang serius,”
yang merupakan bagian penting dalam perkembangan tahun-tahun pertama masa
kanak-kanak.[9]
Pola
bermain awal masa kanak-kanak, sebagai berikut:[10]
a. Bermain
dengan mainan
Pada
permulaan masa ini, bermain dengan mainan-mainan merupakan bentuk yang dominan.
b. Dramatisasi
Permainan
ini mirip dengan bermain peran, dengan cara meniru pengalaman-pengalaman hidup berdasarkan
cerita-cerita yang dibacakan atau berdasarkan acara-acara film dan televisi
yang mereka lihat.
c. Konstruksi
Menjelang
berakhirnya awal masa kanak-kanak, anak-anak sering menambahkan kreativitasnya ke
dalam konstruksi-konstruksi yang dibuatnya berdasarkan pengamatannya dalam
kehidupan sehari-hari.
d. Permainan
Permainan
ini dapat terdiri dari beberapa pemain dan melibatkan beberapa peraturan.
e. Membaca
Anak-anak
senang dibacakan dan melihat gambar-gambar dari buku. Yang sangat menarik adalah
dongeng-dongeng, nyanyian anak-anak cerita-cerita tentang hewan dan kejadian
sehari-hari.
f. Film,
Radio, dan Trelevisi
Anak-anak
senang film kartun, film tentang binatang dan film tentang anggota-anggota
keluarga.
7. Perkembangan
Pengertian
Dengan meningkatnya krmampuan intelektual anak, maka
pengertian anak tentang orang, benda dan situasi meningkat dengan pesat.
Peningkatan pengertian ini timbul dalam arti-arti baru disosialisasikan dengan
arti-arti yang dipelajari.
Anak-anak mulai memperhatikan hal-hal kecil yang
tadinya tidak diperhatikan. Dengan demikian anak-anak tidak lagi mudah bingung
kalau menghadapi benda-benda, situasi, atau orang-orang yang memiliki unsur-unsur
yang sama. Konsepnya menjadi lebih khusus dan lebih berarti.[11]
8. Perkembangan
Moral
Perkembangan moral pada awal masa kanak-kanak masih
dalam tingkat yang rendah. Hal ini disebabkan karena perkembangan intelektual
anak belum mencapai titik di mana ia dapat mempelajari dan menerapkan
prinsip-prinsip abstrak tentang benar dan salah.
Dalam tahap perkembangan moral ini, anak-anak secara
otomatis mengikuti peraturan-peraturan tanpa berpikir atau menilai, dan ia
menganggap orang-orang dewasa yang berkuasa.
9. Perkembagan
Kepribadian
Lingkungan keluarga merupakan dunia sosial bagi anak-anak,
maka bagaimana perasaan mereka kepada anak-anak dan bagaimana melakuan mereka
merupakan faktor terpenting dalam pembentukan konsep diri, yaitu inti pola
kepribadian. Dalam perkembangan selanjutnya, sikap dan cara trman-teman sebaya
memperlakukannya mulai membawa pengaruh dalam konsep diri.[12]
10. Perkembangan
Kesadaran Beragama
konsep mengeanai Tuhan banyak dipengaruhi oleh fantasi dan
emosi, sehingga dalam menanggapi agama anak masih menggunakan konsep fantasi
yang diliputi oleh dongeng- dongeng yang kurang masuk akal. Cerita akan Nabi
akan dikhayalkan seperti yang ada dalam dongeng- dongeng.
Pada usia ini, perhatian anak lebih tertuju pada para pemuka agama dari pada isi ajarannya, dan cerita akan lebih menarik jika berhubungan dengan masa anak-anak karena sesuai dengan jiwa kekanak-kanakannya. Dengan caranya sendiri anak mengungkapkan pandangan teologisnya, pernyataan dan ungkapannya tentang Tuhan lebih bernada individual, emosional, dan spontan tapi penuh arti teologis atau masuk dalam tingkat fairy tale stage.[13]
Pada usia ini, perhatian anak lebih tertuju pada para pemuka agama dari pada isi ajarannya, dan cerita akan lebih menarik jika berhubungan dengan masa anak-anak karena sesuai dengan jiwa kekanak-kanakannya. Dengan caranya sendiri anak mengungkapkan pandangan teologisnya, pernyataan dan ungkapannya tentang Tuhan lebih bernada individual, emosional, dan spontan tapi penuh arti teologis atau masuk dalam tingkat fairy tale stage.[13]
11. Perkembangan
Sosial
Perkembangan perilaku sosial anak ditandai dengan adanya minat terhadap
aktivitas teman-teman dan meningkatnya keinginan yang kuat untuk diterima
sebagai anggota suatu kelompok, dan tidak puas bila tidak bersama
teman-temannya. Anak tidak lagi puas bermain sendiri dirumah atau dengan
saudara-saudara kandung atau melakukan kegiatan-kegiatan dengan anggota-anggota
keluarga. Anak ingin bersama teman-temannya dan akan merasa kesepian serta
tidak puas bila tidak bersama teman-temannya.
Masa TK merupakan masa kanak-kanak awal. Pola perilaku sosial yang terlihat
pada masa kanak-kanak awal, seperti yang diungkap oleh Hurlock (1998:252)
yaitu: kerjasama, persaingan, kemurahan hati, hasrat akan penerimaan sosial, simpati, empat, ketergantungan, sikap ramah, sikap tidak mementingkan
diri sendiri, meniru, perilaku kelekatan.[14]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Salah satu ciri
tertentu masa bayi merupakan ciri khas yang membedakannya dengan
periode-periode lain dalam rentang kehidupan, demikian pula halnya dengan ciri
tertentu dari periode awal masa kanak-kanak. Ciri ini tercermin dalam sebutan
yang biasanya diberikan oleh para orang tua, pendidik, dan ahli psikologi.
Hal-hal yang
dialami oleh anak-anak pada masa perkembangan kanak-kanak awal,
perkembangan yang terjadi pada masa ini ialah:
1. Perkembangan Fisik.
2. Perkembangan Motorik
3. Perkembangan Kognitif
4. Perkembangan Bahasa
5. Perkembangan Emosi
6. Perkembangan Sosial
7. Perkembangan Bermain
8. Perkembangan Pengertian
9. Perkembangan Moral
10. Perkembangan Kepribadian
11. Perkembangan Beragama
DAFTAR
PUSTAKA
Elizabeth, B.
Hurlock, 2004 Psikologi Perkembangan
Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Jakarta, Erlangga.
Desmita, 2013 Psikologi
Perkembangan, Bandung, PT Remaja
Rosdakarya
Muzdalifah M Rohman, 2011 Psikologi
Perkembangan, Kudus, Nora Media Enterprise
Zulkifli L., 2005 Psikologi
Perkembangan, Bandung, PT Remaja Rosdakarya
Perkembangan-religius-pada-masa-kanak.html
2012/11/perkembangan-sosial-anak-usia-dini.html
[1]Elizabeth, B. Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan,
Erlangga, Jakarta, 2004, edisi kelima, hlm. 108.
[3] Desmita, Psikologi Perkembangan, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm. 128.
[4] Zulkifli L., Psikologi Perkembangan, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung, 2005, hlm. 31.
[10] Ibid.,
hlm 122.
[11]Muzdalifah M
Rohman, Psikologi Perkembangan, Nora
Media Enterprise, Kudus, 2011, hlm. 58.
[13]
perkembangan-religius-pada-masa-kanak.html, diakses pada tanggal 20 September
2016, pukul 06.00
[14]
2012/11/perkembangan-sosial-anak-usia-dini.html, diakses pada tanggal 20
September 2016, pukul 06.16
Why I Found Out When You Bet $100 On The Casino - Dr.Mary
BalasHapusI 광주 출장마사지 made a few bets on 공주 출장샵 The Casino in Las Vegas last week. There 부천 출장마사지 are so 양산 출장안마 many places to gamble online and there are plenty of casinos out there. งานออนไลน์